Belajar Merasa Cukup di Dunia yang Selalu Kurang


 Belajar Merasa Cukup di Dunia yang Selalu Kurang


Setiap hari, dunia membisikkan satu hal: kamu harus punya lebih.

Lebih sukses. Lebih pintar. Lebih kurus. Lebih kaya. Lebih segalanya.


Tanpa sadar, kita ikut berlari. Kita kejar target yang bahkan bukan punya kita.

Dan ketika sampai, kita tetap merasa… kurang.



---


Lalu, Kapan Kita Berhenti?


Kapan terakhir kali kamu duduk dan berkata pada diri sendiri:

"Aku cukup. Aku tidak sempurna, tapi aku baik-baik saja."


Rasa cukup bukan berarti menyerah.

Rasa cukup adalah kemampuan untuk menghargai apa yang sudah ada, sebelum kehilangan semuanya karena sibuk mengejar yang belum tentu membawa tenang.



---


Cukup Itu Soal Rasa, Bukan Jumlah


Ada orang yang punya sedikit tapi hatinya lapang.

Ada juga yang punya segalanya, tapi jiwanya kosong.


Karena rasa cukup bukan tentang berapa banyak kamu punya,

tapi seberapa damai kamu menjalaninya.


Dan damai itu… datang saat kamu berhenti membandingkan hidupmu dengan orang lain.



---


Kita Semua Sedang Belajar


Tidak mudah merasa cukup di dunia yang selalu menuntut lebih. Tapi kita bisa mulai dari hal kecil:


Mengucap terima kasih untuk hal sederhana


Menyadari bahwa kita tidak harus sempurna untuk bahagia


Menahan diri dari membandingkan hidup di media sosial




---


Akhir kata:

Hidupmu tidak harus spektakuler untuk bisa disyukuri.

Kamu hanya perlu hati yang bersedia berkata:

"Hari ini, aku cukup."


Dan di situlah tenang mulai tumbuh.



---

Komentar

Populer