Jangan Takut Melangkah Sendiri: Ketika Kesunyian Justru Menumbuhkan
“Kesunyian tidak selalu berarti kehilangan. Kadang, justru di situlah kamu menemukan dirimu kembali.”
Ada masa ketika langkah terasa berat. Bukan karena jalan yang dilalui terlalu terjal, tapi karena kamu harus menapakinya sendirian. Tidak ada suara yang memberi semangat. Tidak ada tangan yang menggenggam. Hanya ada dirimu, dan jalan yang terus memanjang ke depan.
Namun justru di sanalah — dalam diam, dalam sunyi — kamu mulai mendengar suara yang selama ini tertutup oleh riuh dunia: suaramu sendiri.
---
Kenapa Kita Takut Melangkah Sendiri?
Karena kita terbiasa dengan validasi. Terbiasa melihat ke kanan dan kiri, memastikan bahwa kita tidak tertinggal. Kita takut dianggap aneh, gagal, atau tersesat jika berjalan sendirian.
Padahal, tidak semua perjalanan butuh teman di setiap langkahnya. Ada fase di mana kamu memang perlu menjauh — bukan untuk menghindar, tapi untuk mengenal arah yang sebenarnya.
---
Arti Sunyi yang Sering Disalahpahami
Sunyi bukan musuh. Sunyi adalah ruang kosong yang bisa kamu isi dengan kejujuran. Saat tidak ada yang menilai, kamu bisa jujur dengan rasa takut, ragu, atau bahkan luka yang belum sembuh.
Di sinilah kesunyian mengajarkan:
Kamu tidak harus selalu kuat di depan orang lain. Cukup jujur di depan dirimu sendiri.
---
Cara Bertumbuh dalam Kesendirian
1. Pelan bukan berarti tertinggal.
Tidak semua pertumbuhan terlihat di luar. Beberapa terjadi diam-diam — di hati, di pikiran, di niat yang diperbarui.
2. Tulis perasaanmu.
Kadang kita tidak tahu apa yang kita rasakan sampai kita menuliskannya. Jangan takut menumpahkan kegelisahan dalam kata.
3. Izinkan dirimu bangkit dengan versi baru.
Kamu tidak harus jadi versi sempurna. Cukup jadi versi yang berani melanjutkan, meski sendiri.
Komentar
Posting Komentar